Aktivasi air bukan sekadar ritual, tetapi latihan untuk menyadari bahwa elemen-elemen di luar diri sejatinya terhubung dengan kesadaran kita sendiri. Saat kita menata niat, melafalkan mantra, dan menghormati air, sesungguhnya kita sedang menyelaraskan pikiran, suara, dan unsur alam. Di titik itu, air menjadi cermin yang memantulkan siapa kita sesungguhnya.
Dalam teks seperti Rig Veda dan Atharva Veda, air disebut dengan banyak nama suci — Apah, Jala, Sarasvati, Varuna. Air dipandang bukan benda mati, melainkan makhluk halus yang mampu merekam niat, mantra, dan cahaya matahari.
Sains modern bahkan mengonfirmasi sebagian: molekul air berubah struktur saat terpapar frekuensi suara atau emosi (seperti diteliti oleh Dr. Masaru Emoto). Dalam konteks Veda, ini dikenal sebagai “Jala Sanskar” — pemurnian dan pengisian energi air.
Metode Dasar Water Activation Ala Vedic
1. Sankalpa (Penetapan Niat)
Sebelum menyentuh air, seseorang membuat sankalpa, yaitu pernyataan niat suci yang jelas namun tanpa ambisi.
Biasanya diucapkan dalam hati atau dengan mantra, misalnya:
“Sarva dukha nivaranaartham, sharira manasa shuddhaye, imam jalam samskarayami.”
(“Demi pemurnian tubuh dan batin, aku menyucikan air ini dengan niat yang murni.”)
Energi niat ini menjadi informasi awal yang masuk ke struktur molekuler air.
2. Mantra atau Vibrasi
Dalam praktik klasik, air “diaktifkan” melalui suara. Beberapa mantra populer untuk aktivasi air antara lain:
-
Gayatri Mantra – untuk mengisi cahaya kesadaran (Surya Prana)
Om Bhur Bhuvah Svah, Tat Savitur Varenyam, Bhargo Devasya Dhimahi, Dhiyo Yo Nah Prachodayat.
-
Maha Mrityunjaya Mantra – untuk penyembuhan dan keseimbangan seluler
Om Tryambakam Yajamahe Sugandhim Pushtivardhanam, Urvarukamiva Bandhanan Mrityor Mukshiya Maamritat.
-
Shuddha Jala Mantra (khusus pemurnian air):
Om Apo Hi Stha Mayo Bhuvah, Ta Na Urje Dadhatana, Mahe Rannaya Chakshase.
Air ditempatkan dalam wadah kaca, lalu mantra diucapkan minimal 108 kali, dengan fokus pada resonansi suara, bukan sekadar pengulangan.
3. Surya Jala (Solar Activation)
Setelah pengisian suara, air dijemur di bawah sinar matahari pagi selama 15–30 menit.
Dalam Ayurveda, ini disebut Surya Jala Therapy, yang dipercaya mengisi air dengan prana surya dan energi elektromagnetik alami.
Air yang diaktivasi matahari pagi (sebelum pukul 9) membawa efek hangat dan vital, sedangkan air bulan purnama (Chandra Jala) membawa efek pendingin dan menenangkan.
4. Mudra dan Visualisasi
Dalam sistem yoga tantrik, jari-jari tangan berfungsi sebagai antena energi.
Setelah mantra diucapkan, air “disegel” menggunakan Prithvi Mudra atau Jnana Mudra, disertai visualisasi bahwa cahaya biru-putih berputar dalam air, memurnikannya dari dalam.
Beberapa penyembuh menambahkan aroma alami (tulsi, rose, camphor) sebagai pembawa getaran tambahan.
5. Jala Sthapana – Penyimpanan dan Konsumsi
Air yang telah diaktivasi disimpan dalam wadah tembaga, kaca, atau tanah liat, bukan plastik.
Air ini bisa diminum langsung, digunakan untuk mencuci kristal, atau dipercikkan di ruangan sebagai pembersih energi.
Dalam Agama Shastra, air semacam ini disebut Teertha — air yang telah “hidup”.